Minggu, 16 Agustus 2009

I | though i was supposed to be in another world

Sebuah Mimpi gue sudah ditelan Gelombang lintas kecepatan sebuah kereta api.
Gue sudah lelah dan Muak karena terus, dan terus saja mengulang kejadian di hari yang sama.

Hari ini memakai sepatu yang sama seperti kemarin.
Melewati Jalan yang sama seperti kemarin.
Bertemu teman yang sama saja setiap hari.
Topik pembicaraan yang sama setiap hari.

Jantung ini Lelah dan melemah hari demi hari.
Gue Kira di balik dunia yang jauh di sana gue dapat terbang.
Muak rasanya untuk berjalan lagi.

Gue hampir tidak memiliki kecemasan apa-apa.
Bahkan gue Lupa kapan terakhir gue tertawa dengan tulus menggunakan hati.

Gue tidak pernah menyalahkan kesalahan yang gue buat kepada orang lain.
Gue belajar tumbuh menjadi dewasa yang bertanggung jawab.
Dukungan sahabat dan keluarga gue bukanlah hanya angin semata.
Gue tidak akan pernah mengecewakan mereka.
Dengan Jiwa yang Hina ini gue berjanji akan melakukan yang terbaik untuk gue dan untuk Mereka.

Gue mencoba untuk bersinar di hari yang gelap ini.
Gue mencoba untuk menjalani hari yang melelahkan ini.
Gue berusaha menjadi sebuah pengharapan di tengah keputusasaan.
Dan bagi gue tidak apa-apa hari ini untuk menangis jika besok kita masih bisa tertawa.

Film yang gue nonton kemarin malam sangatlah menyentuh.
Air Mata gue mulai Menetes, mulai menangis, dan merasakan betapa enaknya rasa kesepian ini.

Alasan gue bisa bertahan di minggu ini karena,
Gue memiliki Beberapa sahabat yang selalu mendengarkan berbagai komplain dan cerita cinta gue.
Pertukaran pikiran itu layaknya suatu energi buat gue.
Energi untuk tetap melangkah ke depan.

Gue tidak pernah malu terhadap diri gue.
Gue sadar gue mulai tumbuh dewasa.
Jadi jika gue jatuh, gue bisa berdiri sendiri.

Gue tidak pernah mendorong diri gue sendiri untuk sesuatu dengan kadar yang berat.
Karena gue tau dan yakin kalau rasa sakit ini akan berguna suatu saat nanti.
Rasa sakit yang akan memenuhi sebuah kebahagiaan di dalam Jantung gue.
Sampai hal itu terjadi, gue akan terus berpikir...
"Apakah Mimpi-Mimpi ini akan lenyap begitu saja jika gue beranjak makin dewasa nanti?"

2/3
Hendry's

Tidak ada komentar:

Posting Komentar