Rabu, 12 Agustus 2009

SEBUAH PENGAKUAN | Seorang Adam

Mau Jujur aja nih...
Sebenarnya,
Sudah cukup lama gue suka sama bunga mawar itu,
dan bahkan bisa dikatakan gue jatuh cinta kepadanya...

Gue suka sama bunga mawar ini jauh sebelum gue kenal dan mencium setangkai anggrek hitam itu.
Anggrek hitam yang diselimuti racun.
Mungkin adalah suatu kesalahan besar gue mencium bunga anggrek tersebut.

Tapi hal tersebut tidak penting dan bearti apa-apa sekarang buat gue,
karena ternyata bunga anggrek itu palsu,
Aromanya hanya berasal dari minyak wangi yang tak terkenal mereknya...
Sedangkan bunga mawar ini asli,
Aroma wanginya membuat gue terangsang dan bahagia sesaat.

Perasaan ini sulit dijelaskan,
sampai-sampai gue harus berkonsultasi sama fashion Designer dan seorang anak kecil untuk masalah penyakit penciuman gue ini.
Yah... dibalik itu semua gue juga bersyukur.
Karena gue juga tau gue ngaa bisa sendiri.

Otak gue penuh dengan delusi, halusinasi dan imajinasi.
Sulit buat gue untuk menyusunnya satu demi satu.
Untuk itulah gue sulit untuk mengatakan perasaan dari hati nurani gue.
Ditambah gue banyak melihat,
Teman,
Sahabat,
Sakit oleh Aroma bunga...

Aroma,
Mika,
Memikat,
Membius,
Menghipnotis,
Memperkosa,
dan membuat para manusia jatuh di bawah alam sadar mereka.

Maka untuk itulah gue ngaa mau seperti mereka,'
Jika ditanya,
Gue akan lebih memilih Claire De Lune dari pada sebuah Aroma,
Gue cukup merasakan Aroma dari Tuhan gue saja...
Sampai gue bisa menemukan apa arti Aroma itu buat gue...

Maaph- Wahai Bunga Mawar, gue ngaa bisa memetik tangkai-mu,
karena jika gue petik akan melukai tangan gue.
Ini demi kebaikan kita berdua,
antara Pohon dan Bunga,

Gue ngaa suka berdoa,
tapi gue berdoa untuknya...
Walau dia sudah dipetik sekarang,
Gue masih akan tetap berdoa dan mengharapkan yang terbaik untuknya.

Setiap hari bearti buat gue,
untuk itulah,
Gue ngaa butuh waktu untuk mengobati gue,
Gue ngaa butuh air mata untuk akar-akar gue,
Gue tidak butuh, Gue Meminta.
Gue cuma meminta kepada seorang Putera Duyung,
agar boleh melupakan Aromanya suatu hari nanti.

Hendry's

Tidak ada komentar:

Posting Komentar